š BelĆ©m, 11 November 2025
š Sorotan Negosiasi
ā¢ā ā Hari kedua berfokus pada Article 9.1 tentang pendanaan iklim, Article 6 tentang pasar karbon, dan Just Transition Work Programme (JTWP).
ā¢ā ā Negara berkembang (LMDC & Arab Group) menegaskan pendanaan harus bersifat wajib dan terukur, sementara negara maju mendorong transparansi dan mekanisme pasar.
ā¢ā ā Indonesia dan Costa Rica membuka kembali diskusi Article 6.4 untuk memperkuat pengawasan dan memasukkan blue carbon, tapi negara maju menolak pembahasan ulang.
š° Pasar Karbon & Safeguards
ā¢ā ā Beberapa negara, termasuk Indonesia, ingin memperluas perdagangan karbon ke sektor pesisir dan hutan.
ā¢ā ā Negara-negara pendukung pasar karbon (termasuk UE) mendorong pelunakan aturan safeguard yang bisa melemahkan perlindungan sosial dan lingkungan.
ā¢ā ā Malaysia menekankan pendekatan non-market meskipun tetap ada kepentingan bisnis.
āļø Just Transition Work Programme (JTWP)
ā¢ā ā G77 + China mendapat sorotan positif atas usulan mekanisme transisi berkeadilan di bawah UNFCCC yang menekankan pembiayaan non-utang dan solidaritas.
ā¢ā ā Jaringan masyarakat sipil mendukung lewat BelĆ©m Action Mechanism (BAM) yang menyerukan transparansi dan akuntabilitas.
š³ Sinergi Iklim dan Keanekaragaman Hayati
ā¢ā ā Kolombia memimpin inisiatif COP Synergy untuk menyatukan agenda iklim dan keanekaragaman hayati.
ā¢ā ā Isu ini akan dibahas besok di Ministerial on Rio Conventions dan berpotensi berpengaruh ke arah kebijakan bioenergi di Indonesia.
ā¢ā ā Arab Group menolak pembahasan ini, sementara ASEAN ā termasuk Indonesia ā belum menyampaikan posisi resmi.
š„ Aksi dan Tekanan Publik
ā¢ā ā Ratusan aktivis dan masyarakat adat beraksi di luar dan sebagian masuk ke Blue Zone dengan seruan āOur Forests Are Not for Sale.ā Mereka menyoroti minimnya partisipasi masyarakat adat Brasil dan menuntut keadilan iklim.
ā¢ā ā Jaringan CAN juga menolak Belem 4Ć Pledge on Sustainable Fuels karena dianggap bukan jalan yang adil menuju transisi energi.

