PEMBARUAN LIVE | dipublikasikan pada Nov 12, 2025 @ 10:10 WIB

Apa yang perlu kamu ketahui soal “Belém 4x Pledge on Sustainable Fuels (Quadruple Biofuels Initiative)”?

1. Latar Belakang

Pada Oktober 2025, pemerintah Brasil meluncurkan inisiatif bernama Belém 4x Pledge on Sustainable Fuels menjelang COP30.
Deklarasi ini menyerukan peningkatan empat kali lipat produksi dan penggunaan bahan bakar berkelanjutan (sustainable fuels) secara global pada tahun 2035 dibandingkan tingkat 2024.

Secara diplomatik, Belém 4x diproyeksikan sebagai upaya Brasil memperkuat citra kepemimpinan iklim Global South. Namun, dari sudut pandang masyarakat sipil, inisiatif ini juga mencerminkan upaya reframing — mengalihkan fokus dari penghapusan bahan bakar fosil menuju promosi “bahan bakar alternatif” yang masih berisiko terhadap hutan, lahan, dan komunitas lokal.

Deklarasi ini disahkan dalam Pre-COP di Brasília (14 Oktober 2025), dan segera menjadi salah satu isu paling kontroversial selama COP30 di Belém.

2. Isi dan Cakupan Inisiatif

Belém 4x mencakup beragam jenis “bahan bakar berkelanjutan,” antara lain:

  • Biofuel cair dan gas (bioetanol, biodiesel, biojet fuel, biomethane).
  • Hidrogen hijau dan e-fuels sintetis.
  • Biogas dari limbah pertanian dan organik.

Target utamanya adalah mengempatkan kapasitas produksi dan konsumsi bahan bakar tersebut secara global pada 2035.
Brasil berargumen bahwa pendekatan ini penting bagi transisi energi yang “inklusif” dan “realistis” bagi negara berkembang.

Namun, tidak ada kejelasan mengenai definisi keberlanjutan, sumber bahan baku, dan mekanisme akuntansi karbon yang memastikan bahan bakar ini benar-benar rendah emisi.
Tanpa batasan yang tegas, Belém 4x membuka ruang bagi ekspansi industri berbasis lahan seperti tebu, kedelai, dan sawit yang justru memperburuk deforestasi dan konflik agraria.

3. Konteks Politik di COP30

COP30 berlangsung di Belém — jantung hutan Amazon — dengan tema besar “Transisi Energi, Industri, dan Transportasi.”
Alih-alih memperkuat kesepakatan untuk menghentikan bahan bakar fosil (phase-out), inisiatif Belém 4x justru menggeser narasi menjadi “transisi molekul hijau” (green molecules) — konsep yang menekankan produksi bahan bakar rendah karbon ketimbang pengurangan konsumsi energi.

Dalam ruang diplomasi, langkah ini digunakan Brasil untuk menunjukkan peran kepemimpinan di kawasan Selatan. Namun, paradoksnya jelas:

  • Pemerintah Brasil masih membuka eksplorasi minyak dan gas baru, termasuk di wilayah Amazon.
  • Sektor agribisnis dan industri bahan bakar fosil di Brasil justru menjadi pendukung utama inisiatif ini.
  • Narasi “bahan bakar hijau” digunakan untuk menegosiasikan pembiayaan transisi tanpa membahas penghapusan fosil secara tegas.

Di dalam ruang negosiasi COP30, isu ini memicu perpecahan:

  • Negara-negara produsen biomassa (Brasil, India) mendukung inisiatif ini sebagai peluang ekonomi.
  • Negara-negara pulau kecil (SIDS) dan organisasi lingkungan menolak keras karena berpotensi memperpanjang ketergantungan global pada sistem energi yang menindas dan tidak adil.

4. Kritik Utama dari Masyarakat Sipil

  1. Distraksi dari Isu Utama: Phase-out Bahan Bakar Fosil
    Belém 4x berisiko mengalihkan energi politik dari pembahasan penghentian bahan bakar fosil ke perdebatan “bahan bakar alternatif.”
    Tanpa komitmen jelas untuk mengurangi eksploitasi minyak dan gas, inisiatif ini lebih berfungsi sebagai greenwashing diplomatik.
  2. Risiko Sosial-Lingkungan dan Lahan
    Produksi biofuel skala besar mendorong ekspansi agrikultur industri dan menekan lahan hutan dan komunitas lokal.
    Pengalaman di Brasil, Indonesia, dan Malaysia menunjukkan bahwa produksi berbasis tebu, kedelai, atau sawit sering berujung pada deforestasi dan konflik sosial.
  3. Ketimpangan dalam Akses dan Keuntungan
    Negara berkembang diarahkan menjadi pemasok bahan mentah biomassa, sementara nilai tambah ekonomi dan teknologi tetap dikuasai negara maju.
    Hal ini memperdalam kolonialisme energi baru, bukan membangun kemandirian energi.
  4. Ketiadaan Mekanisme Akuntabilitas
    Tidak ada sistem pengukuran karbon global yang dapat memastikan biofuel benar-benar beremisi rendah.
    Risiko double-counting dan pelaporan palsu sangat tinggi, sementara masyarakat lokal tidak dilibatkan dalam proses pemantauan.
  5. Paradoks “Hijau” Brasil
    Pemerintah Brasil menggunakan COP30 untuk memproyeksikan citra hijau, namun tetap memperluas ladang minyak dan proyek gas baru.
    Kombinasi antara retorika iklim dan ekspansi fosil menciptakan crisis of credibility bagi presidensi COP.

5. Mengapa Inisiatif Ini Perlu Diperhatikan

  • Karena ia mewakili pergeseran politik global dalam isu iklim.
    Belém 4x memperlihatkan bagaimana narasi transisi energi bisa dibajak untuk mempertahankan status quo — menggantikan bahan bakar fosil dengan “versi hijau” yang tetap berbasis ekstraksi dan ketimpangan.
  • Karena implikasinya langsung pada tata kelola lahan dan pangan.
    Jika diterapkan tanpa regulasi kuat, target “quadruple” akan memperluas tekanan terhadap hutan, petani kecil, dan komunitas adat.
  • Karena ini bisa menjadi preseden kebijakan untuk Global South.
    Negara-negara seperti Indonesia bisa didorong mengikuti arah yang sama: memperluas industri biofuel dengan dalih transisi energi — tanpa memastikan keadilan sosial dan ekologis.
  • Karena ini mengaburkan makna “transisi berkeadilan.”
    Transisi seharusnya mengurangi ketergantungan pada sistem energi eksploitatif, bukan menciptakan versi baru yang tetap mengorbankan komunitas lokal.

6. Sumber dan Bahan Bacaan

  1. https://www.wri.org/news/statement-brazil-announces-pledge-quadruple-sustainable-fuels
  2. https://cop30.br/en/news-about-cop30/brazil-pledges-to-quadruple-production-of-sustainable-fuels
  3. https://ieabioenergy.com/blog/publications/iea-sees-a-quadrupling-of-sustainable-biofuels-by-2050-in-new-report
  4. https://www.spglobal.com/commodity-insights/en/news-research/latest-news/energy-transition/111025-cop30-nations-commit-to-quadruple-output-of-sustainable-fuels-by-2035
  5. https://www.transportenvironment.org/articles/brazils-sustainable-fuels-pledge-is-dangerously-ambitious-and-risks-repeating-mistakes-of-the-past
  6. https://climatenetwork.org/2025/11/10/cop30-can-rejects-belem-4x-pledge-on-sustainable-fuels-as-credible-pathway-to-just-transition
  7. https://eccoclimate.org/brazils-paradoxes-at-cop30-between-climate-leadership-and-fossil-fuels
  8. https://reuters.com/sustainability/climate-energy/irena-chief-expects-sustainable-biofuels-feature-key-cop30-theme-2025-10-27
  9. https://apnews.com/article/069776a758cd22d037866b8701df6d9a
  10. https://agenciabrasil.ebc.com.br/en/meio-ambiente/noticia/2025-10/brazil-launches-proposal-quadruple-use-sustainable-fuels
Go to Top